Bantu Pemakaman Covid-19, Warga Wirogunan Bentuk TKC 'Pameling Jiwa'

Bantu Pemakaman Covid-19, Warga Wirogunan Bentuk TKC 'Pameling Jiwa'

Aksi kemanusiaan di tengah Pandemi Covid-19 kembali ditunjukkan warga Kota Yogyakarta, kali ini giliran warga Kelurahan Wirogunan yang tergabung dalam Gerakan Aksi Sosial dan Keagamaan (Gasa).

Setelah membentuk berbagai program seperti Gasa menyapa, Aksi Relawan Mengajar (Remen) Wirogunan, Gasa Peduli, dan SiNora (Aksi Donor Darah), kini para anggota Gasa Wirogunan kembali membentuk Tim Kubur Cepat (TKC) 'Pameling Jiwa'.

Latar belakang pembentukan tim ini karena terbatasmya personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta untuk memenuhi permintaan masyarakat terkait pemakaman dengan prosedur khusus.

Ketua Gasa Wirogunan, Abdul Razaq mengungkapkan pembentukan TKC 'Pemeling Jiwa' ini adalah adanya rasa kemanusiaan yang tinggi dari para anggota Gasa.

"Aksi kemanusiaan ini dalam membantu penguburan jenazah warga Wirogunan terpapar Covid-19. TKC hadir atas panggilan kemanusiaan untuk membantu pasien terpapar Covid-19 yang meninggal dunia, dengan tetap menggunakan prosedur yang sesuai protokol kesehatan," katanya, Senin (9/8/2021).

Dalam menjalankan tugasnya, lanjutnya, para personel TKC 'Pemeling Jiwa' selalu melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Yogyakarta.

"TKC 'Pameling Jiwa' ada di bawah pengawasan BPBD Kota Yogyakarta, kami selalu melakukan koordinasi juga guna memastikan prosedur dalam pemakaman jenazah berprotokol Covid-19 sudah dijalankan dengan benar," jelasnya.

Pihaknya pun sangat mengapresiasi kepada para personel TKC 'Pameling Jiwa' karena menjadi anggota tim pemakaman Covid-19 membutuhkan keberanian yang ekstra.

"Ini panggilan hati yang tidak semua orang bersedia, hingga saat ini TKC 'Pameling Jiwa' memiliki 15 personel," ungkapnya.

Rozaq berharap pandemi Covid-19 ini segera dapat teratasi, dan tidak ada lagi kasus meninggal dunia yang harus dimakamkan dengan protokol kesehatan.

"Kami berharap masyarakat patuh protokol kesehatan, jangan abai. Jika kita senantiasa sehat, itu sama saja membantu tugas berat para relawan”, pungkasnya. (Han)