Surat Terbuka Walikota Yogyakarta dan Wakil Walikota Yogyakarta terkait Perkembangan COVID19

Surat Terbuka Walikota Yogyakarta dan Wakil Walikota Yogyakarta terkait Perkembangan COVID19

SURAT TERBUKA WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI DAN WAKIL WALIKOTA YOGYAKARTA HEROE POERWADI
(SELAKU KETUA DAN KETUA HARIAN GUGUS TUGAS PENANGANAN COVID-19 KOTA YOGYAKARTA)

Kepada semua Warga Jogja yang istimewa
Semoga selalu sehat dan tetap gembira.

Pemerintah belum lama ini mengeluarkan Peraturan Presiden yang baru, dimana kebijakan yang diambil secara Nasional untuk penanganan Covid 19 adalah dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ada pertanyaan besar terkait dengan hal tersebut, yakni apakah Kota Yogyakarta akan juga segera menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)? Pada kondisi seperti apa kebijakan tersebut harus diterapkan?

Warga Jogja Istimewa yang Budiman,
Jika melihat kriteria untuk bisa mengajukan PSBB atau membuat tambahan protokol penanganan Corona, yaitu bahwa jumlah kasusnya meningkat dengan signifikan, sebarannya semakin luas, jumlah kematian meningkat tinggi dan terkait dengan mobilitas pendatang yang masuk jumlahnya besar, nampaknya Pemkot Yogyakarta belum perlu mengambil kebijakan dengan menambah protokol penanganan Corona melalui PSBB tersebut.

Mengapa ?
Alhamdulillah, melihat angka-angka perkembangan kasus Covid 19 di Kota Yogyakarta pada khususnya terlihat trend statistiknya cenderung terus menurun. Setidaknya seminggu di awal April 2020 ini, angka-angka terus menurun. Pada 5 April siang ini tercatat ada 2 positif, 10 PDP dan 163 ODP.

Kecenderungan angka yang turun ini seiring dengan turunnya kunjungan warga yang merasa mempunyai gejala ISPA mirip flu atau gejala Covid. Pada Februari rata-rata sekitar 120 orang per hari yang periksa di puskesmas, RS Jogja, dan Pratama. Kemudian Maret meningkat menjadi sekitar 400-500 orang per hari.
Awal April ini sudah mulai ada penurunan, yang saat ini berkisar 100 orang per hari yang mengeluh gejala ISPA atau mirip gejala covid 19.

Angka ini juga diiring dengan angka sembuh yang juga tinggi. Ada 2 orang sembuh dari Positif Covid 19, 27 sembuh dari PDP dan 200 selesai masa ODPnya.

Warga Jogja Istimewa yang berbahagia..

Semoga kecenderungan ini menjadi indikasi kasus dan penanganan covid 19 di Kota Jogja tertangani dengan baik. Sehingga kita bisa mulai berhitung untuk analisis kapan akan berakhirnya kasus Covid 19 Di Jogja.

Fakta bahwa selama ini kasus covid positif dan PDP di Jogja selalu dibawa oleh orang yang mempunyai riwayat luar kota, menjadikan Kota Jogja harus tetap selalu waspada. Apalagi jika arus mudik juga cenderung tinggi.

Yang harus jadi perhatian kita adalah harus tetap hati-hati dan tetap kerjakan protokol Corona dengan disiplin. Sebab di awal April ada 3 yang meningkat semula dari ODP berubah menjadi PDP, pemicunya juga faktor riwayat bepergian dari luar kota. Ada yang suaminya datang dari Jakarta, ikut acara yang banyak berkumpul orang, dan ada yang habis bepergian.

Memang separuh lebih, kasus PDP didapat dari riwayat perjalanan, dan ada 12% akibat ada riwayat kontak langsung dengan pasien Covid 19, tapi yang harus diwaspadai adalah terdapat 36% penderita tidak mengetahui atau lupa atau tidak menyebutkan sudah kontak dengan siapa.

Dengan demikian, agar kasus covid 19 terus bisa kita tekan dan turun terus, maka tidak bisa tidak seluruh warga Jogja harus tetap menjalankan protokol Corona dengan disiplin. Berada di rumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak, tidak hadir dalam kumpulan orang banyak, jaga jarak fisik, selalu cuci tangan dan tidak mengusap wajah utamanya mulut, hidung dan mata. Tidak bersalaman dan selalu jaga kebersihan lingkungan, semprot disinfektan di lingkungan masing-masing serta benda yang sering disentuh oleh orang banyak. Itulah kunci kita, harus disiplin dan terus saling menjaga, mengingatkan dan saling menyelamatkan.

Selain itu bagi warga yang baru pulang bepergian dari luar kota atau mudik, segera mandi dan semua pakaian masuk di cucian, lalu wajib periksa dan isolasi selama 14 hari secara sukarela.

Semoga dengan protokol Corona yang terus dijalankan oleh seluruh warga Kota Jogja istimewa ini, kasus Corona semakin hilang di bumi mataram Jogja Istimewa ini, Indonesia serta Dunia. Sehingga kehidupan sosial dan ekonomi Kota Jogja akan kembali pulih dan terus bangkit dengan cepat.

Selain itu, yang menenteramkan adalah ketersediaan stok pangan kita masih cukup untuk tiga bulan ke depan. Bahkan bersama dengan Bulog dan distributor dan pedagang besar, bulan April ini masih akan ada tambahan stok pangan untuk warga Kota Jogja. Makanya, kepada seluruh warga, tidak perlu panic buying atau membeli stok makanan secara berlebih, sebab semua sudah tersedia secara cukup. Kondisi ini bisa dikatakan aman bagi daerah atau kota yang lebih mengandalkan ketersediaan dan distribusi dalam hal pangan sebagaimana kota Yogyakarta ini.

Apakah Jogja akan menerapkan usulan untuk PSBB ?
Sampai saat ini, kita belum mengarah ke sana untuk akan menambah protokol Corona yang sudah kita jalankan selama ini.

Tetapi Pemerintah Kota dipastikan sudah siapkan antisipasi 3 skenario, untuk merespon arus mudik yang datang.
Skenario yang pertama adalah skenario optimal yang akan diterapkan jika pemudik yang datang adalah dalam jumlah besar. Skenario ini akan ditindaklanjuti dengan pemperketat aturan dan penataan arus masuk ke Jogja dan penataan manajemen lalu lintas di Kota Jogja, khususnya pada lini transportasi publik seperti halnya bus dan kereta api.

Skenario kedua adalah skenario moderat. Skenario ini akan diambil jika jumlah pemudik masih dalam batas yang normal dalam kondisi penanganan COVID 19 di wilayah Yogyakarta ini. Artinya peran masyarakat dan aparatur pemerintah ditingkat basis menjadi garda terdepan dalam memantau adanya arus masuk di masing-masing komunitas kampung dan menjadi pihak aktif yang menggerakan fungsi sosial masyarakat berperan membangun kesepakatan dan aturan yang berorientasi pada protokol penanganan CORONA.

Serta yang ketiga adalah skenario landai, dimana kondisinya seperti saat ini dan kecenderunganya mulai melandai.
Kesemuanya itu akan diatur berdasarkan kondisi yang akan terjadi. Data, kesiapan masyarakat dan keputusan para pelaku mudik apakah akan mengikuti himbauan pemerintah supaya khusus tahun ini tidak mudik atau mereka tetap akan melaksanakan kebiasaan mudik, akan sangat berpengaruh terkait dng skenario apa yang akan kita ambil.

Aspek moda mobilitas gerak masyarakat, khususnya dari luar kota dalam ketiga skenario tadi tetap menjadi perhatian kita bersama. Pola pengaturan arus masuk dan keluar di Kota Jogja, manajemen arus lalu lintas dalam kota dan pengawasan ketat di titik kumpul baik di stasiun, terminal dan tempat-tempat tertentu lainnya, tetap harus disiplin kita lakukan.

Selain itu, Kota Jogja sudah menyiapkan 45 kamar isolasi, 3 tempat karantina berkapasitas 150 dan semua persediaan medis yang insya Allah tercukupi.

Sekali lagi, untuk usulan PSBB apakah ada penambahan protokol Corona baru di Jogja, tergantung perkembangan kasus Covid 19, dan seberapa besar arus mudik yang terjadi di Jogja. Jika tidak ada perkembangan yang signifikan, Kota Jogja masih akan menerapkan protokol Corona yang sudah jalan selama ini.

Ayo... kita putus rantai sebaran virus Corona dengan disiplin jaga jarak fisik dan sosial, serta jadikan pola hidup bersih dan sehat sbg kebiasaan kita semua.

Jogja pasti bisa !!!

Yogyakarta, 5 April 2020