Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Bantu Penanganan Covid-19

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Bantu Penanganan Covid-19

Penanganan Covid-19 membutuhkan respon yang cepat, tepat, sinergis, dan terintegrasi antar seluruh institusi di Kota Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pada paparannya dalam Webinar Internasional bertema “Peran Penting IKSP di Tengah Bencana dan Pandemi”, Sabtu (12/12) mengatakan, dibutuhkan kerjasama antara seluruh OPD di Pemerintah Kota Yogyakarta dan masyarakat untuk menangani Covid-19.

“Dengan mengajak masyarakat turut serta dalam penanganan Covid-19,  bencana Covid-19 akan lebih mudah teratasi dan  masyarakat dapat beradaptasi  dengan kondisi yang ada  sekaligus menemukan caranya sendiri untuk bangkit dari kondisinya”, tutur Heroe.

Pihaknya juga menerapkan manajemen krisis dimana seluruh OPD berfokus pada pemulihan Covid-19. Melalui cara ini, seluruh anggaran perencanaan, program, dan aktivitas yang telah ditentukan, dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

Untuk itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta mempunyai  tiga area utama dalaman menangani Covid-19, yakni pencegahan, pengobatan, dan pemulihan ekonomi.

“Pencegahan kami lakukan dengan memberikan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat tentang pandemi Covid-19. Kami juga memperketat protokol kesehatan di masyarakat untuk disiplin menerapkan 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.”, kata Heroe.

Bagi warga yang melanggar protokol kesehatan, lanjut Heroe, diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Selain itu, pencegahan juga dilakukan dengan mengumpulkan data  mobilitas masyarakat di tempat umum melalui pindai Kode QR, mengumumkan perkembangan Covid-19 di Kota Yogyakarta, membuat protokol kesehatan di tempat wisata, hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan tempat umum.

“Dalam bidang ini, masyarakat sangat aktif terlibat terutama dalam penyediaan sarana cuci tangan, penyemprotan disinfektan, dan pembatasan aktivitas keluar  masuk di lingkungannya.”, terang Heroe.

Sementara itu dalam bidang pengobatan, upaya penanganan Covid-19 dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan, melakukan tes usap dan tracing, pemuliaan jenazah, penyediaan ruang ICU dan ruang isolasi, penyediaan shelter bagi OTG, dan penyediaan APD bagi orang-orang di garda terdepan.

“Di sini, masyarakat juga aktif terlibat dengan saling membantu menyediakan makanan bagi keluarga yang terkonfirmasi atau suspek virus korona saat melakukan isolasi mandiri di rumah.”, kata Heroe.

Lebih lanjut, tahap selanjutnya yang menjadi perhatian Pemkot Jogja yakni dalam hal pemulihan ekonomi di masyarakat. Heroe mengatakan, pemulihan ekonomi dilakukan dengan memberikan pelatihan digital marketing dan menjalin kerjasama dengan berbagai mitra bisnis.

“Beberapa pasar tradisional di Kota Yogyakarta dapat melakukan transaksi secara digital dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait agar proses jual beli dapat dilakukan secara online.”, kata Heroe.

Di sisi lain, menurut Heroe masyarkat juga telah melakukan upaya mandiri untuk membangkitkan perekonomiannya dan membantu sesama dengan gerakan “Dari Jogja untuk Jogja”. Gerakan ini dilakukan dengan membentuk program Jogja Berbagi, menanam urban farming, membuat aplikasi transaksi online yang menawarkan potensi wilayahnya, dan mempercantik lingkungan agar menarik wisatawan untuk datang dan membelanjakan uangnya di sana.

Heroe menambahkan, saat ini pihaknya dan Pemkot Jogja masih mencoba untuk mengontrol penyebaran virus korona setelah libur panjang di Bulan Agustus dan Oktober lalu. Heroe beharap di akhir tahun nanti, Covid-19 lebih mudah tertangani dan kondisi ekonomi dapat menguat. Keberadaan vaksin yang telah tiba di Jakarta juga diharapkan dapat mempercepat penanganan virus korona dan mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat. (ALR)