Lima Tahapan Menuju Kebangkitan

Lima Tahapan Menuju Kebangkitan

Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan 5 tahapan pemulihan pasca Pandemi Covid-19 untuk menyongsong era kebangkitan atau new normal.

Kelima tahapan menuju new normal tersebut yakni penuntasan kasus, menyusun protokol baru, uji coba dan simulasi, penerapan terbatas dan bertahap serta jogja untuk jogja jogja untuk semua.

“Untuk pemulihan dan kebangkitan kami menyiapkan lima tahapan yang diawali dengan penyelesaian masalah atau kasus positif covid-19 yang diharapkan semakin landai,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta dalam Webinar Nasional hari ini, Senin (29/6/2020).

Ia menilai angka kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta sebenarnya rendah, bahkan saat ini hanya terdapat 5 kasus positif. Namun Penuntasan harus tetap dilakukan meliputi tracing, acak rapid test di mal, pasar tradisional hingga café.

“Kesehatan masyarakat merupakan bagian paling penting dalam pelaksanaan tahapan pemulihan dan kebangkitan pasca pandemi covid-19,” imbuhnya.

Dengan melihat kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta yang hampir semua disebabkan riwayat perjalanan dari luar kota, tentu menjadi tantangan yang tidak mudah karean pada saat new normal para mahasiswa dan wisatawan masuk lagi ke Yogyakarta.

 “Akan ada sekitar 150 -200 ribu mahasiswa yang dari kampung halaman masuk lagi ke Yoyakarta, inilah yang menjadi tantangan yang tidak mudah. Harus mengedukasi masyarakat supaya siap,” ucapnya.

Karena itu, Pihaknya membuat aturan baru dengan memberikan pemahaman ke masyarakat bahwa new normal adalah new protokol yang diterapkan di sejumlah tempat seperti destinasi wisata, pasar tradisional hotel, transportasi dan sebagainya.

“Selanjutnya adalah kita uji coba protokol baru tersebut secara bertahap dan terbatas, seperti protokol baru bagi pengunjung Malioboro dengan penerapan QR Code,” jelasnya.

Tahapan selanjutnya adalah menerapkan “jogja untuk jogja” artinya adalah menguji protokol-protokol baru sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berdasarkan prinsip saling menghidupi antar sesama warga Kota Yogyakarta.

“Jogja untuk jogja inilah yang nantinya bisa mengantarkan pada gerakan “jogja untuk semua” ketika masyarakat sudah mampu menjalankan semua protokol baru yang ada,” jelasnya.

Dikatakan, saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta sedang berkolaborasi dengan sejumlah pihak seperti PHRI, ASITA, HPI dan APJI untuk menyusun protokol baru secara bersama-sama. (Tam)