Wawali Lakukan Inspeksi di Malioboro dan Pasar Beringharjo

Wawali Lakukan Inspeksi di Malioboro dan Pasar Beringharjo

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, lakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan malioboro dan pasar beringharjo. Dalam sidak tersebut beberapa pengendara diberhentikan dan tidak diperbolehkan masuk area malioboro lantaran tidak mengenakan masker.

Sesekali Wawali memperingatkan pengguna kendaraan roda dua untuk selalu mengenakan masker saat bepergian keluar rumah.

Beberapa petugas berjaga di simpang tiga Malioboro, dengan mengenakan pengeras suara petugas mengimbau pengendara untuk mengenakan masker, jika tidak maka tidak dapat melintas atau masuk ke kawasan malioboro.

Selain, memperingatkan para pengguna jalan wawali juga berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, dan Dinas Perinduatrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta.

Dalam koordinasi tersebut Heroe memerintahkan kedua dinas tersebut untuk membuat alur pengunjung baik itu disepanjang jalan malioboro maupun saat keluar masuk di pasar Beringharjo.

"Ini adalah penataan malioboro pada fase new protokol, kita mau membangun bagaimana malioboro ini siap pada new normal. New normal ini kita siapkan dengan new protokol," katanya disela-sela sidak, Rabu (10/6/2020).

Heroe menyampaikan, new protokol yang akan diterapkan pada sepanjang jalan malioboro dan pasar Beringharjo ini berupa alur manusia. Nantinya saat diterapkan sepanjang jalan malioboro dan pasar Beringharjo akan diberi tanda untuk mengatur lalui lintas pengunjung.

"Ada beberapa protokol yang harus dipatuhi oleh pengunjung, seperti menggunakan masker dan juga tetap jaga jarak. Kita menyiapkan bagaimana pengunjung berkerumun pada fase new normal yaitu dengan memberikan tanda dan garis," katanya.

Ia menjelaskan fungsi dari tanda dan garis tersebut untuk mengatur lalu lalang pengunjung sekaligus untuk petunjuk bagi pengunjung mulai dari masuk dan keluar pasar Beringharjo atau malioboro.

"Tanda dan garis itu untuk petunjuk masuknya dari mana, lalu keluarnya dari mana untuk yang di Beringharjo kita buat mengular agar tidak terjadi kerumunan di tengah-tengah pasar dan juga meminimalisir pengunjung saling berpapasan sehingga menimbulkan kerumunan," katanya. (Wsp)