Wawali Himbau OPD Buat Protokol Covid Baru

Wawali Himbau OPD Buat Protokol Covid Baru

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi himbau kepada para Organisai Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera membuat protokol baru untuk mencegah covid 19 menyebar.

Hal tersebut Ia sampaikan saat membagikan masker di Kecamatan Jetis, Senin (18/5/2020).

Menurutnya, protokol baru tersebut dibutuhkan jika kedepan kasus covid 19 di Kota Yogyakarta sudah mulai menurun dan memasuki fase normal.

"Sebagai contoh kalau besok sudah mulai masuk sekolah jangan sampai anak-anak yang sudah libur beberapa minggu malah bersalaman dan berpelukan karena kangen dengan temannya, ini dibutuhkan protokol baru," katanya.

Dirinya mencontohkan, jika di sekolah atau OPD lainnya sebelum masuk ke sekolah atau kantor disediakan tempat cuci tangan agar tidak terjadi penularan saat kegiatan di ruangan berlangsung.

"Termasuk juga dalam penggunaan masker, saat mendekati normal dan dalam keadaan normal masker tetap harus digunakan selama beberapa minggu untuk antisipasi," terangnya.

Dalam kesempatan ini, Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini kondisi kasus covid 19 di Kota Yoyakarta cenderung turun, akan tetapi 10 hari belakangan memang terjadi kenaikan yang cukup signifikan.

"Jumlah kasus covid di Kota Yogyakarta 14 positif, 22 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 39 yang Orang Dalam Pengawasan (ODP) kasus cenderung turun. Namun dalam 10 hari terakhir ada kenaikan yang cukup signifikan biasanya hanya ada penambahan 2 hingga 4 kasus tetapi kemarin bisa naik hingga 15 kasus," ungkapnya.

Hal itu karena ada 2 klaster yang masih perlu diwaspadai bersama-sama yaitu pada klaster gereja yang menyumbang 6 positif, dan klaster indogrosir.

"Rapid tes secara masal untuk klaster Indogrosir yang dafatar 343 tetapi saat dipanggil hanya 246 yang hadir. Saat dihubungi ada yang menjawab ada yang tidak," ungkapnya.

Dirinya menyampaikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi masyarakat yang tidak hadir dalam rapid tes masal klaster Indogrosir.

"Setidaknya pada minggu-minggu ini kami akan segera mendatangi masyarakat yang mendaftar tetapi tidak hadir dalam rapid tes, kita akan datangi dan lakukan rapid tes," ucapnya.

Dirinya berharap klaster Indogrosir tidak menjadi klaster yang besar dalam penyebaran covid 19 di Kota Yogyakarta, karena dalam rapid tes hasil yang reaktif hanya sebanyak 6 berbeda jika dibandingkan dengan daerah lainnya. (Han)