Pemkot Gandeng 400 Pelaku UMKM Dalam Penyediaan Masker

Pemkot Gandeng 400 Pelaku UMKM Dalam Penyediaan Masker

Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan kurang lebih 400 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk sediakan bantuan masker kepada masyarakat Kota Yogyakarta, melalui 14 Kecamatan.

Pada hari, Jumat (15/5/2020) Pemkot Yogyakarta membagikan masker kepada warga di Kecamatan Mergangsan. Dalam pembagian masker diterapkan protokol covid 19, dari mulai menjaga jarak hingga menhimbau kepada masyarakat untuk berjemur.

Penyerahan bantuan masker secara simbolis diberikan kepada Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Dalam kesempatan tersebut, Wawali menyampaikan pada hari ini bertepatan dengan hari pencanangan penggunaan masker di wilayah kota Yogyakarta, hal tersebut sesuai dengan surat edaran dari Gubernur.

"Pada hari ini Gubernur mencanangkan sebagai hari pencanangan penggunaan masker, karena melihat masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker di DIY," katanya.

Lanjutnya, Pemkot Yogyakarta menargetkan pembagian bantuan masker sebanyak 250 buah masker kepada masyarakat, namun pembagian tidak bisa dalam waktu bersamaan.

"Tidak bisa dalam waktu bersamaan karena kita bekerjasama dengan UMKM, ada yang bertugas memotong, ada yang menjahit, sehingga tidak bisa jadi secara bersamaan," ungkapnya.

Ia menjelaskan, setelah pandemi berakhir masyarakat harus tetap menggunakan masker hingga waktu lama karena untuk memastikan covid 19 sudah benar-benar hilang.

"Sekaligus untuk mencegah agar tidak ada gelombang ke 2 penyebaran covid 19 lagi di Kota Yogyakarta," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD, Hari Wahyudi menambahkan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Gubernur terkait lingkungan wajib menggunakan masker.

"Pada hari ini juga provinsi juga membagi masker, mereka menyebar diberbagai daerah seperti ada yang membagi di pasar pasti," katanya.

Ia menjelaskan UMKM yang terlibat dalam pembuatan masker ini mencapai kurang lebih 400 UMKM, yang memiliki tugas yang berbeda.

"Ada yang bertugas menjahit ada pula yang bertugas untuk menyablon, kita juga tidak bisa menargetkan kapan akan selesai karena semua tergantung dari suplai UMKM," katanya.

Ia menambahkan, Masker yang dibagikan memiliki kualitas satu tingkat jika dibandingkan dengan masker yang dikhususkan untuk tenaga medis.

"Masker ini kualitasnya diatas masker kain, dan dibawah masker medis karena bahan sama tapi kalau masker medis itukan memang didesain dengan mesin dan benar-benar presisi. Tetapi kalau bahan sama," pungkasnya. (Wsp)